Maksum.web.id - Pernah dengar istilah maksum dan bingung apa maksudnya? Atau selama ini mengira maksum cuma julukan buat orang yang terlalu polos sampai nggak bisa bohong? Tenang, kita bakal bahas tuntas—dengan santai tapi tetap ilmiah—tentang konsep maksum dalam Islam, khususnya terkait para nabi dan rasul.
Apa Itu Maksum?
Secara bahasa, maksum berasal dari kata ‘ismah yang artinya terjaga dari kesalahan. Dalam Islam, istilah ini merujuk pada sifat keterjagaan para nabi dan rasul dari dosa besar (kabair) dan kesalahan fatal dalam menyampaikan wahyu.
Tapi, jangan salah paham! Maksum bukan berarti nabi nggak pernah salah sama sekali. Mereka tetap manusia, bisa keliru dalam hal-hal duniawi (misalnya: salah strategi perang, lupa, atau kelelahan), tapi terlindung dari maksiat dan kesalahan dalam menyampaikan agama.
Kenapa Nabi Harus Maksum?
Bayangkan kalau nabi bisa berdosa kayak kita:
- Gimana kalau Nabi Muhammad tiba-tiba nyontek pas bagi warisan?
- Bagaimana jika Nabi Musa iseng sembunyiin 1 dari 10 perintah Tuhan?
Nggak masuk akal, kan? Makanya, maksum itu kebutuhan logis agar wahyu Allah tetap murni dan nggak dicampur kesalahan manusiawi.
Batasan Maksum: Sejauh Mana Nabi Terjaga?
Sebelum Jadi Nabi
Nabi Muhammad SAW sebelum diangkat jadi rasul sudah dijaga dari kemusyrikan dan dosa besar, tapi beliau tetap melakukan hal biasa seperti manusia (dagang, nikah, dll).
Nabi Yunus sempat "melarikan diri" dari tugas dakwah, tapi itu bagian dari ujian, bukan dosa.
Saat Menjadi Nabi
Terjaga dari dosa besar (zina, syirik, dusta dalam agama).
Bisa melakukan kesalahan kecil (zallat) yang langsung dikoreksi Allah, seperti kisah Nabi Adam yang lupa larangan Allah atau Nabi Musa memukul terlalu keras hingga malaikat maut kabur (ini hadits lemah, tapi sering diceritain lucu).
Dalam Menyampaikan Wahyu
Nggak mungkin salah atau bohong soal ajaran agama. Kalau sampai salah, langsung ditegur sama Allah (contoh: Nabi Muhammad pernah ditegur dalam QS. ‘Abasa karena kurang memperhatikan seorang buta).
Pertanyaan-Pertanyaan Kritis (dan Lucu) Seputar Maksum
1. Kalau Nabi Nggak Bisa Dosa, Berarti Nggak Seru Dong?
Jawab: Justru mereka diuji dengan cara lain!
Nabi Ayyub diuji sakit bertahun-tahun.
Nabi Yusuf digoda Zulaikha tapi tetap bertahan.
Nabi Muhammad difitnah, dilempari batu, sampai diusir dari Mekah.
"Ujiannya level bos, bukan cuma godaan jajan di minimarket pas puasa."
2. Terus Kalau Nabi Pernah Khilaf, Masih Maksum Nggak?
Jawab: Iya, karena:
Kesalahan kecil mereka langsung dikoreksi Allah (bukti bahwa mereka dijaga).
Kesalahan itu bukan dosa, tapi ujian untuk jadi pelajaran umat.
3. Apa Nabi Pernah Kena "Salah Paham" Sama Orang?
Jawab: Banyak!
Nabi Musa pernah dituduh mau pukul orang padahal cuma angkat tangan.
Nabi Muhammad pernah dituduh gila, penyihir, bahkan pembohong.
"Kalau zaman sekarang, mungkin diframe viral di TikTok."
Kesimpulan: Maksum itu Kayak "Anti-Virus" bagi Nabi
Bukan berarti nabi sempurna dalam segala hal, tapi terjaga dari hal-hal yang merusak misi kenabian.
Bukan robot! Mereka tetap manusia dengan emosi, kelelahan, dan ujian hidup.
Fungsinya agar agama yang disampaikan tetap murni tanpa campur tangan kesalahan manusia.
Jadi, lain kali ada yang bilang "Ah, nabi kan maksum, masa bisa khilaf?", kamu sudah tahu jawabannya: "Bisa saja khilaf dalam hal duniawi, tapi nggak mungkin dalam agama!"
#MaksumBukanMitos #TapiJugaBukanSuperman
Posting Komentar